Pada
umumnya, manusia memiliki kemampuan atau kelebihan masing masing untuk
meningkatkan kehidupannya menjadi lebih baik atau teratur, baik untuk
meningkatkan pengetahuan, maupun untuk mengembangkan kepribadian diri dan
keterampilan yang jelas pengembangan tersebut dilakukan agar kita menjadi
manusia yang lebih baik tentunya. Untuk meningkatkan dan mengembangkan
kehidupan itu, kita sebagai manusia sangat membutuhkan pengalaman – pengalaman
baru atau hal hal yang dapat memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Usaha
itu bukan lain adalah pendidikan. Mengapa pendidikan termasuk dalam usaha
membentuk diri menjadi baik ? Jawabannya adalah karena dalam GHBN atau (Garis Garis Besar Haluan Negara) tahun
1973, di kemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang disadari untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia yang dilaksanakan di dalam
maupun di luar sekolah baik itu secara Formal
atau Non Formal. Atau pendidikan juga bisa diartikan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No. 20 Tahun 2003).
Pendidikan
lebih idealnya atau tepatnya didapatkan dari dalam keluarga, karena lingkungan
pertama yang didapat oleh anak setelah lahir adalah lingkungan keluarga. Dalam
masa tumbuh kembang anak, peran keluarga sangat menentukan keberhasilan anak
dalam meningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya. Pendidikan dari keluarga
(orang tua) inilah yang dapat memberikan pondasi yang kuat untuk membentengi
anak-anaknya agar tidak salah dalam pergaulan di masa yang akan datang.
Baik
buruknya tingkah pola dan perilaku seorang anak, ada peran dari orang tua,
lingkungan, pendidikan, ataupun segala hal yang ditangkap dari indra seorang
anak. Untuk itu, sangat beruntung bagi mereka, para orang tua yang bisa terus
mendampingi anak-anaknya dalam masa tumbuh kembangnya. Pendidikan dalam
keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak.
Tujuannya adalah untuk memelihara, melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Karena keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang
paling utama dikenal oleh anak sehingga disebut lingkungan pendidikan pertama
dan utama. Pendidikan informal dalam keluarga sangat efektif dan strategis
untuk menanamkan nilai-nilai dasar kehidupan, emosional, keadilan, dan
nilai-nilai lainnya. Karena orang tua merupakan pendidik pertama dan utama
dalam pendidikan keluarga. Orang tua juga punya peran yang sangat penting dalam
memberikan rangsangan terhadap perkembangan anak di lingkungan keluarga. Namun,
terkadang hal ini kurang dipahami oleh orang tua dan masyarakat yang menganggap
bahwa pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah dan lembaga.
Lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan juga pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan sikap, akhlak, moral, perasaan, dan agama. Karena
itu dapat dipahami bahwa penerapan pendidikan keluarga secara baik pada
lingkungan keluarga, memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian anak.
Namun,
pendidikan keluarga saja tidak cukup untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan. Pendidikan luar keluarga juga dibutuhkan dalam meningkatkan
kemampuan tersebut, salah satunya adalah pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah
merupakan salah satu sarana untuk membantu keluarga dalam meningkatkan
kemampuan yang ada pada anak. Salah satu unsur terpenting dari pendidikan di
sekolah adalah adanya pendidik atau guru. Guru adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peran guru
dari segi ilmu adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
didik. Dengan adanya peran tersebut, guru harus memiliki wawasan kependidikan
yang luas.
1.
PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN
KARAKTER PESERTA DIDIK
Pembentukan
karakter anak memang semestinya dilakukan oleh orang tua. Namun, ketika anak
berada di sekolah, maka yang menjadi orang tua anak adalah guru. Sehubungan
dengan perannya sebagai pembentuk karakter anak di sekolah, maka guru dituntut
untuk sungguh-sungguh menjalankan peran tersebut, karena salah membentuk
karakter anak akan berakibat fatal bagi kehidupan anak. Dari pernyataan
tersebut, dapat dikatakan bahwa guru adalah orang tua kedua dari peserta didik,
sehingga ketika peserta didik jauh dari orang tuanya, peserta didik masih
mendapat bimbingan dari guru seperti halnya mereka dapatkan dari orang tua.
Pendidikan pancasila dapat dijadikan sebagai sarana dalam pembentukan karakter
peserta didik, karena pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa
dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta
didik yang pada hakikatnya adalah warga negara Indonesia. Dengan demikian,
peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.
Pendidikan
pancasila dapat dijadikan sebagai sarana dalam pembentukan karakter peserta
didik, karena pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan
pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta didik yang
pada hakikatnya adalah warga negara Indonesia. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila
sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral. Tetapi ada juga
hal yang harus kita ingat yaitu pendidikan karakter tidak hanya tanggung jawab
guru,Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama bagi anak. Keluarga
merupakan dunia anak pertama, yang memberikan sumbangan mental dan fisik
terhadap hidupnya. Melalui interaksi dalam keluarga, anak tidak hanya mengenal
dirinya dan orang tuanya melainkan juga mengenal kehidupan masyarakat dan alam
sekitarnya. Ketika anak sudah melepas masa balitanya, anak tidak lagi hanya
berinteraksi dengan keluarganya. Namun, anak sudah mulai berinteraksi dengan
lingkungannya. Pada masa itu, orang tua sudah menyerahkannya kepada sekolah.
Usaha pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Sekolah merupakan lembaga sosialisasi kedua setelah orang tua,
sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya.
Guru
memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur
yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan
multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru
sangat minim. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas
untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu
yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian
materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam
belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses
perkembangan siswa.
Begitu
pentingnya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru
mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan
kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga
sebagai pengelola proses belajar mengajar. Oleh karena itu kita harus
menghargai semua kinerja guru yang mengajar di tanah air kita karena tanpa
mereka kita bukanlah apa apa dan juga jangan lupa menanamkan sifat atau karakter
pancasila dalam semua pelajar yang berada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar