Senin, 09 Oktober 2017

PERANAN SEKOLAH DALAM MENDIDIK SISWA YANG BERKARAKTER PANCASILA

Pada umumnya, manusia memiliki kemampuan atau kelebihan masing masing untuk meningkatkan kehidupannya menjadi lebih baik atau teratur, baik untuk meningkatkan pengetahuan, maupun untuk mengembangkan kepribadian diri dan keterampilan yang jelas pengembangan tersebut dilakukan agar kita menjadi manusia yang lebih baik tentunya. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kehidupan itu, kita sebagai manusia sangat membutuhkan pengalaman – pengalaman baru atau hal hal yang dapat memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Usaha itu bukan lain adalah pendidikan. Mengapa pendidikan termasuk dalam usaha membentuk diri menjadi baik ? Jawabannya adalah karena dalam GHBN atau (Garis Garis Besar Haluan Negara) tahun 1973, di kemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah baik itu secara Formal atau Non Formal. Atau pendidikan juga bisa diartikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif  mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No. 20 Tahun 2003).
Pendidikan lebih idealnya atau tepatnya didapatkan dari dalam keluarga, karena lingkungan pertama yang didapat oleh anak setelah lahir adalah lingkungan keluarga. Dalam masa tumbuh kembang anak, peran keluarga sangat menentukan keberhasilan anak dalam meningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya. Pendidikan dari keluarga (orang tua) inilah yang dapat memberikan pondasi yang kuat untuk membentengi anak-anaknya agar tidak salah dalam pergaulan di masa yang akan datang.
Baik buruknya tingkah pola dan perilaku seorang anak, ada peran dari orang tua, lingkungan, pendidikan, ataupun segala hal yang ditangkap dari indra seorang anak. Untuk itu, sangat beruntung bagi mereka, para orang tua yang bisa terus mendampingi anak-anaknya dalam masa tumbuh kembangnya. Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. Tujuannya adalah untuk memelihara, melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang paling utama dikenal oleh anak sehingga disebut lingkungan pendidikan pertama dan utama. Pendidikan informal dalam keluarga sangat efektif dan strategis untuk menanamkan nilai-nilai dasar kehidupan, emosional, keadilan, dan nilai-nilai lainnya. Karena orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam pendidikan keluarga. Orang tua juga punya peran yang sangat penting dalam memberikan rangsangan terhadap perkembangan anak di lingkungan keluarga. Namun, terkadang hal ini kurang dipahami oleh orang tua dan masyarakat yang menganggap bahwa pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah dan lembaga. Lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan juga pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan sikap, akhlak, moral, perasaan, dan agama. Karena itu dapat dipahami bahwa penerapan pendidikan keluarga secara baik pada lingkungan keluarga, memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian anak.
Namun, pendidikan keluarga saja tidak cukup untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan luar keluarga juga dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan tersebut, salah satunya adalah pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan salah satu sarana untuk membantu keluarga dalam meningkatkan kemampuan yang ada pada anak. Salah satu unsur terpenting dari pendidikan di sekolah adalah adanya pendidik atau guru. Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peran guru dari segi ilmu adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Dengan adanya peran tersebut, guru harus memiliki wawasan kependidikan yang luas.
1.       PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
Pembentukan karakter anak memang semestinya dilakukan oleh orang tua. Namun, ketika anak berada di sekolah, maka yang menjadi orang tua anak adalah guru. Sehubungan dengan perannya sebagai pembentuk karakter anak di sekolah, maka guru dituntut untuk sungguh-sungguh menjalankan peran tersebut, karena salah membentuk karakter anak akan berakibat fatal bagi kehidupan anak. Dari pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa guru adalah orang tua kedua dari peserta didik, sehingga ketika peserta didik jauh dari orang tuanya, peserta didik masih mendapat bimbingan dari guru seperti halnya mereka dapatkan dari orang tua. Pendidikan pancasila dapat dijadikan sebagai sarana dalam pembentukan karakter peserta didik, karena pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta didik yang pada hakikatnya adalah warga negara Indonesia. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.
Pendidikan pancasila dapat dijadikan sebagai sarana dalam pembentukan karakter peserta didik, karena pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta didik yang pada hakikatnya adalah warga negara Indonesia. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral. Tetapi ada juga hal yang harus kita ingat yaitu pendidikan karakter tidak hanya tanggung jawab guru,Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama bagi anak. Keluarga merupakan dunia anak pertama, yang memberikan sumbangan mental dan fisik terhadap hidupnya. Melalui interaksi dalam keluarga, anak tidak hanya mengenal dirinya dan orang tuanya melainkan juga mengenal kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya. Ketika anak sudah melepas masa balitanya, anak tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarganya. Namun, anak sudah mulai berinteraksi dengan lingkungannya. Pada masa itu, orang tua sudah menyerahkannya kepada sekolah. Usaha pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Sekolah merupakan lembaga sosialisasi kedua setelah orang tua, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya.
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa.

Begitu pentingnya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Oleh karena itu kita harus menghargai semua kinerja guru yang mengajar di tanah air kita karena tanpa mereka kita bukanlah apa apa dan juga jangan lupa menanamkan sifat atau karakter pancasila dalam semua pelajar yang berada di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INTISARI BAB 5 PPKN

SUMPAH PEMUDA DALAM BHINEKA TUNGGAL IKA Perubahan di berbagai belahan dunia banyak dipelopori oleh pemuda. Negara Kesatuan Republik I...